Upacara Penurunan Bandera HUT Kemerdekaan RI Ke-77 Diguyur Hujan Deras

    Upacara Penurunan Bandera HUT Kemerdekaan RI Ke-77  Diguyur Hujan Deras
    Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di HUT Kemerdekaan RI Pemkot Bitung di tengah derasnya Hujan

    BITUNG - Walaupun cuaca hujan yang turun Sore itu yang mengguyur wilayah Kota Bitung, tidak menghambat pelaksanaan upacara penurunan bendera merah putih peringati HUT RI ke-77 di Lapangan Kantor Walikota Bitung Kel. Bitung Barat Satu Kec. Maesa Kota Bitung, Rabu (17/08/2022).

    Pada Upacara Penurunan Bendera dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77, bertindak selaku Inspektur Upacara Wakil Walikota Bitung Bpk. Hengky Honandar, S.E.

    Dalam upacara yang berlangsung saat hujan itu, dengan iringan lagu Indonesia Raya, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Kota Bitung berhasil menurunkan Bendera Merah Putih tanpa hambatan.

    Dandim 1310/Bitung yang diwakili Kasdim 1310/Bitung Mayor Inf Hardi Gue hadir bersama unsur Forkopimda Kota Bitung, Para Anggota DPRD Kota Bitung, Para SKPD Pemkot Bitung, Anggota LVRI dan Undangan Lainnya, kurang lebih 200 orang.

    Kasdim 1310/Bitung Mayor Inf Hardi Gue mengungkapkan, upacara HUT RI ke-77 yang kita gelar hari ini adalah sebagai wujud dari rasa terimakasih kita kepada para pejuang yang terdahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan walaupun dalam suasana diguyur hujan tetap berjalan hikmad dan lancar."Kita menumpangkan harapan besar kepada para generasi muda Kota Bitung, dengan semangat pantang mundur kita berharap kedepan mereka dapat memimpin Kota Bitung ini, " pungkasnya.

    (AH)

    bitung
    Abdul Halik Harun

    Abdul Halik Harun

    Artikel Sebelumnya

    Bersama Dandim 1310 Bitung, Wali kota Resmikan...

    Artikel Berikutnya

    Wali kota Bitung Inspektur Upacara HUT Kemerdekaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing

    Ikuti Kami